Skip ke Konten

Menyusuri Prevab, di Antara Akar yang Menyembuhkan dan Daun yang Bercerita

14 Juli 2025 oleh
Borneo Local Journey
| 1 Komentar

Menyusuri Prevab, di Antara Akar yang Menyembuhkan dan Daun yang Bercerita


Tak semua kisah bisa didengar di kebisingan kota. Di kedalaman Hutan Prevab, Kalimantan Timur, alam mengajarkan penyembuhan bukan melalui pil atau suntikan, tapi lewat keheningan, akar, dan embun pagi.

Oleh: Alma Oktavia/Borneo Local Journey

KADANG, hutan menyapa bukan dengan kata-kata, melainkan dengan keheningan yang dalam. Di Hutan Prevab, Sangatta, Kalimantan Timur, bisikan itu terasa nyata mengalir bersama lembabnya udara, menempel di kulit, lalu masuk diam-diam ke dalam kesadaran. Ini bukan hutan biasa. Ia adalah tempat di mana alam membuka buku hidupnya, halaman demi halaman, ditulis dengan akar, daun, dan embun pagi.

Di balik lebat pepohonan dan alur-alur tanah yang dilalui pelan, terdapat semesta pengetahuan yang belum banyak disentuh manusia modern, hutan sebagai penyembuh, sebagai apotek tua yang hidup dalam diam. Bersama para penjaga rimba (ranger) dan pemandu lokal yang sudah lebih lama mengenal hutan dibanding mengenal kota para pejalan diajak menyimak kisah tumbuhan yang tak sekadar tumbuh, tetapi berkhidmat bagi kehidupan.


Foto: Alma, Borneo Local Journey

Akar bejaka, misalnya. Ia tak menonjol, tak mekar seperti bunga, tapi menyimpan kekuatan yang dipercaya mampu menjaga daya tahan tubuh. Merambat di tanah yang tak pernah dicemari, akar ini menjadi simbol kekuatan yang tenang, kekuatan yang tak perlu banyak bicara. Di tangan masyarakat adat, akar ini diracik menjadi ramuan, diseruput dalam senyap, dan diwariskan dalam ingatan, bukan tulisan.

Tak jauh dari situ, daun-daun dengan aroma tajam menggantung di ranting, siap meredakan flu dan batuk. Ada pula getah pohon yang seperti air mata hutan, digunakan untuk menyembuhkan luka-luka kecil. Dan kulit-kulit kayu tua, yang pernah jadi ramuan penangkal malaria ketika rumah sakit masih terlalu jauh dan dunia belum mengenal tablet.


Apa yang tumbuh di hutan ini bukan hasil budidaya. Ia tumbuh dari ketulusan alam, dari keseimbangan yang dijaga oleh waktu. Tidak ada tangan manusia yang mencampuri, hanya ada rasa hormat yang diwariskan secara turun-temurun. Hutan ini bukan sekadar tempat berjalan kaki. Ia adalah tempat mendengar. Mendengar suara tanah, desah dedaunan, dan cerita-cerita yang ditahbiskan bukan dengan suara, tapi dengan kehadiran.

Prevab mengajarkan bahwa penyembuhan bukan selalu soal obat. Ia bisa berupa pemahaman, bahwa manusia bukan pusat segalanya. Bahwa tubuh dan bumi punya hubungan yang lebih purba dari yang kita kira. Dan bahwa di antara semak belukar dan akar yang melilit tanah, tersembunyi jawaban-jawaban yang tak pernah kita cari di kota. 


Paket wisata alam, Borneo Local Jorney.
di dalam News
# News
Borneo Local Journey 14 Juli 2025
Share post ini
Label
Blog-blog kami
Masuk untuk meninggalkan komentar
Miau Baru, Permata Budaya di Jantung Kalimantan Timur